Selasa, 25 September 2012

Seperti Ada

Puisi ini adalah salah satu puisi paling bersejarah..:p aku buat tahun 2007 (eh lupa ding!) waktu aku jadi kontingen FISIP buat jadi pembaca puisi di Festival Seni dan Budaya Unpad.. karena ngedadak, waktu itu aku bikinnya cuma sehari.. tapi karena waktu itu perasaan aku lagi 'pas' banget, alhamdulillah bisa jadi puisinya n dapet deh feel'nya.. Puisi ini aku baca berdua bareng temenku, cowok, bersahut-sahutan gitu.. menceritakan tentang dua orang pecinta yang berusaha berjuang untuk bisa bersatu namun akhirnya mereka tersadar bahwa yang terbaik adalah harus menyerah dan berpisah... it's a sad sad story emang makanya pas baca di stage aku sampe nangis beneran, cailaaahh.. no more explanations.. I hope you enjoy guys..!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------



Seperti ada yang ingin mengucapkan sesuatu padaku,
Aku mencarinya,
Namun tak jua mampu kutemukan,
Aku menyerah.....

Aku berlalu,
Hidup dengan sejuta pertanyaan,
Aku Mencari,
Namun apa yang harus kucari jika tiada yang sembunyi..?

---------------

Seperti ada yang ingin kuucapkan padanya,
Telah kutemukan,
Namun tak mampu kusampaikan,
Aku menyerah.....

Aku berjalan,
Mungkin dengan sejuta penyesalan,
Namun aku tak peduli,
Apa yang harus kusesalkan jika ini yang kupilih..?

Angin berbisik padaku malam ini,
Ia bertanya, "Adakah aku membuatmu kedinginan?"
Mungkin ia benar,
Tetapi aku hanya terdiam...

------------------

Bintang tersenyum padaku malam ini,
Seolah ia bertanya, "Apa yang engkau lakukan disana?"
"Aku menunggu" ingin aku menjawab,
Namun aku hanya terdiam...

Lama, begitu lama aku menunggu,
dan bintang tetap bersinar,
APA YANG MEMBUATNYA BEGITU SETIA,
Adakah yang mereka tunggu setiap malam..?

-------------------

Jauh Begitu jauh aku mencari,
dan angin tetap berhembus,
APAKAH YANG MEMBUATNYA BEGITU TULUS,
Adakah yang mereka relakan untuk pergi..?

-------------------

Lelah, mungkin aku telah lelah,
Dan aku ingin pergi,
Terbang bersama angin,
Ke tempat terjauh, terasing, dimana hanya akan ada diriku..

Kemudian engkau datang,
Menjawab semua doa yang kupanjatkan setiap malam,
Membasuh airmata di sudut mataku,
Aku tergugah..

Namun aku telah lelah,
AKU BUKAN BINTANG YANG SETIA,
ATAU ANGIN YANG TULUS,
Aku hanyalah diriku...

---------------------

Kini aku datang,
Menjawab doa dan membasuh airmata,
Namun kau berlalu dan menghilang..

---------------------

Seperti ada yang ingin mengucapkan sesuatu padaku,
Namun aku terlalu lelah,
Terlalu lelah untuk mendengar,
Dan aku menyerah...

Aku beralalu,
Masih dengan sejuta pertanyaan,
Namun aku berhenti mencari,
Karena aku tahu tiada yang sembunyi...

---------------------

Seperti ada yang ingin kuucapkan padanya,
Telah kutemukan,
Namun ia tak mau mendengar,
Lalu aku menyerah...

Aku berjalan,
Dengan lebih banyak penyesalan,
Kini aku peduli,
dan ini bukan lagi yang kupilih...

--------------------

Aku bukan bintang yang setia,
atau angin yang tulus,
Karena itu aku lelah,
dan aku menyerah...

--------------------

Engkau bukan bintang ataupun angin,
Namun kau tulus dan setia,
Itulah yang membuatmu lelah,
dan menyerah....
Copyright by © Annis Mahara