ah,
ketahuilah ini bukan puisi,
karena bahkan aku tidak bisa menuliskannya kedalam puisi,
terlalu rumit,
terlalu sakit,
terlalu ingin,
terlalu mengobrak-abrik pertahanan jiwa,
raga,
hasrat,
mimpi,
harapan,
tangisan,
tawa,
bahagia,
semuanya berlari, ingin menjadi juara, berkejaran, berebutan, berkelahi..
ya aku tau,
ah mungkin bisa aku katakan; aku berharap,
pada akhirnya,
semuanya akan baik-baik saja,
setidaknya,
baik-baik saja,
lebih bagus lagi, jika semuanya akan indah pada akhirnya,
ya semoga..
Tuhan,
perasaan maacam apakah ini?
belum pernah ada sebelumnya, seumur hidupku,
rasanya tidak pantas kusebut rindu,
lalu apa?
aku yakin perasaan rindu bukan yang seperti ini..
apakah benci?
ah bukan..
aku yakin perasaan benci bukan yang seperti ini..
cinta?
bukan..
perasaan ini lebih dari itu..
sudah kukatakan, perasaan ini terlalu rumit, tidak memiliki kosakata..
ketika aku melihat kabel headsetku yang saling terikat dan sulit untuk diluruskan,
mungkin seperti itulah perasaanku..
ah tidak,
bukan!
ini lebih rumit dari itu..
ah sudahlah,
yang pasti,
aku hanya ingin berbagi dengan kalian,
supaya aku sedikit lega..
lagipula,
ada beberapa tulisan di draft blog ini yang belum aku selesaikan,
kehabisan ide.. mungkin..
dan aku tidak ingin tulisan ini menjadi salah satunya..
rasanya tidak nyaman juga melihat tulisan yang tidak selesai,
seperti hutang yang belum lunas..
ah ya..
tapi bisa kukatan,
mungkin ada titik terang dimana perasaan yang rumit ini bisa aku jelaskan,
pernah satu ketika,
ia tiba-tiba mereda,
ia tiba-tiba tenang,
ia tiba-tiba hilang,
ia tiba-tiba lurus,
tanpa aku harus melakukan apa-apa..
tahukah kapan hal itu terjadi?
itu terjadi,
hanya ketika,
kamu berada didekatku..
terimakasih sudah membaca,
sekarang aku sedikit lebih lega..