Kalo puisi yang ini... aku buat beberapa hari setelah kakek (ayah dari mama) meninggal tahun 2009.. hubungan yang rumit antara aku dengan kakek bikin puisi ini jadi hidup n penuh emosi bgt.. bikinnya sambil nangis, makanya kerasa dalem banget tiap kata-katanya.. well.. no more explanation.. just check it out..
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
aku tahu rasa ini ada di dalam hatiku,
tapi tidak pernah aku mencoba untuk menemukannya,
tidak juga untuk menghilangkannya...
aku hanya tahu kamu bagian dari diriku begitupun sebaliknya,
sekarang haruskah aku menyesali semua itu...?
aku tahu,
kita tidak pernah banyak bicara...
sehingga tidak pernah aku mengerti rasa apa yang ada didalam hatiku untukmu,,
aku tidak ingin jauh darimu,
tapi tidak juga untuk dekat denganmu...
apa yang terjadi diantara kita mungkin terlalu rumit,
dan sampai kapanpun tidak akan pernah mampu kupahami...
aku tahu,
aku tidak pernah sedalam itu mengenalmu,
bertemu pun hanya sesekali, seumur hidup dapat kuhitung dengan jari...
tapi diam-diam aku selalu menganggumi apa yang ada dalam dirimu...
setiap gerakanmu,
caramu berbicara,
caramu tersenyum padaku dan menatap mataku,
caramu menyampaikan rindu itu...
semuanya aku tahu...
masih banyak yang ingin aku bicarakan,
masih banyak yang ingin aku sampaikan,
masih banyak yang ingin aku adukan,
terutama tentang dia yang sekarang ada didalam hatiku,
aku ingin meminta pendapatmu tentangnya,
aku hanya ingin bilang...
dia setampan dirimu,
dia pintar dan pekerja keras,
dia seorang yang sabar dan sangat penyayang,
mungkin dapat aku katakan sehebat dirimu..
sesungguhnya, aku ingin agar kamu bertemu dengannya...
menasehatinya agar ia selalu menjaga dan menyayangiku dengan tangguh,
bertukar pikiran dengannya, dan berdebat tentang kenakalanku di waktu kecil bersamanya...
dan sama seperti diriku, kamu pun pasti akan jatuh hati dengannya...
terlalu cepat kamu pergi,
bahkan aku belum sempat membawamu ke tempat dimana aku ingin membawamu kesana,
dimana air mengalir jernih dan bintang bersinar terang...
terlalu cepat kamu pergi,
bahkan kamu belum memahami arti senyum dan tangisku...
bahkan aku belum sempat menyampaikan jika merah adalah warna favoritku,
aku suka coklat dan pasta,
aku suka menyanyi dan sedikit bermain gitar...
aku sering bermimpi menjadi seorang puteri raja
dan aku benci kupu-kupu...
terlalu cepat kamu pergi
dan masih banyak hal yang belum kamu ketahui tentang diriku...
bahkan ada kata yang tertinggal yang tidak pernah sempat aku ucapkan padamu...
mungkin hanya Tuhan yang mengerti,
dan aku masih berharap semuanya bisa terjadi,
walaupun ditempat yang lain yang bahkan tidak kita pikirkan sebelumnya...
dan disana kita akan lengkapi segala yang belum tersampaikan disini...
mungkin menangis dalam pelukanmu,
terlelap dengan satu kecupanmu di keningku,
untuk berbisik di telingamu,
betapa aku mencintaimu...
dan untuk menyampaikan satu rahasia kecilku,
walaupun aku suka warna merah,
tapi aku sangat mencintai sepeda warna ungu yang kau hadiahkan di hari ulangtahunku yang ke-5 dulu...
terimakasih banyak... kakek...