Minggu, 17 Juni 2012

Tuhan, amin!



I believe we place our happiness in other people's hands.. -Savage Garden
---------------------------------------------------------------------------------------




Tuhan aku berdoa,
Aku tahu suatu hari aku akan tiba disana,
Berjalan dalam tujuh warna pelangi setelah hujan bersamanya,
Mengitari langit biru berhiaskan cakrawala dan bintang senja yang indah..
Saat semua tangisan bermakna bahagia,                  
Saat yang terbaik menjadi yang terindah,
Saat inginku menjadi inginMu,
Saat tidak ada lagi yang aku inginkan karena semuanya telah Engkau jawab,
Karena aku hanyalah seorang manusia yang tunduk pada karuniaMu..

Tuhan aku tidak meminta lebih,
Kecuali untuk dia,
Jalannya, bahagianya, senyumnya, tawanya, cahaya matanya, kerinduannya padaMu..
Segala keindahannya adalah puisiku..
Aku rela mati untuk itu..

Bahkan saat ia tidak bisa membangunkanku dari tidur panjangku,
Atau bahkan saaat ia tidak mampu lagi mengerti arti tawa dan tangisku,
Aku tetap pada pendirianku..

Engkau tahu mengapa?

Saat senja terjatuh dan malam kembali datang, dia adalah harapanku untuk kembali terbangun esok hari untuk menatap matahari terbit..
namun saat aku tahu matahari tidak akan terbit esok hari,
dialah yang menghetikan tangisanku dengan meyakinkanku bahwa malam memiliki keindahan milyaran bintang yang tidak dimiliki oleh siang..

Engkau tahu mengapa?

saat kerinduanku padaMu belum berujung jawaban,
saat keangkuhan putus asa memaksaku untuk terhempas dalam kepingan harapan yang terbang tertiup angin dan tidak akan pernah kembali lagi,
dialah yang membuatku mengerti bahwa Engkau masih disana untukku..
dialah yang menuntunku bahwa Engkau selalu memperhatikanku, memelukku erat, menghitung airmataku dan menjaminku untuk sebuah waktu bahagia yang tepat..

Engkaupun pasti tahu mengapa disaat aku membutuhkan seseorang untuk membuatku hidup, diantara orang lain yang tidak peduli melihatku sekarat bahkan mati.. kemudian Engkau memilihnya..

Aku mengerti bahwa,
Ada sebagian cintaMu untukku, yang hanya bisa aku rasakan melalui cinta seseorang untukku..
Cintanya yang membuatku memahami cintaMu..
cintaMu yang membuatku memahami cintanya..

Tuhan,
Dia mungkin bukan hidupku, dia mungkin bukan duniaku,
Tapi dialah yang membuatku terus hidup di dunia ini..

Tuhan,
Sungguh aku tidak akan meminta lebih,
Kecuali untuk dia..
Jalannya, bahagianya, senyumnya, tawanya, cahaya matanya, kerinduannya padaMu..
Karena segala keindahannya adalah puisiku..

Tuhan,
Amin..
               

Tanpa Pangeran

Puisi ini dibuat udah lama banget, sebagai balasan puisi yang dikirim temenku, Catur, yang jago banget nulis puisi.. gotta post his poem soon.. :)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------



mengapa aku harus mengangkat kepalaku,
saat aku bahagia dibalik segala ke-apaadaan-ku..?
mengapa aku harus melanjutkan langkahku,
sedangkan apa yang aku butuhkan sekarang telah ada didekatku..?
bukankah lebih baik aku membalikan badan,
dan melangkah untuk sesuatu yang lainnya yang aku mau..?

ini bukan masalah pangeran dengan kereta kencananya,
atau pangeran dengan kolam surganya,
mengapa harus menunggu datangnya sepatu kaca,
sedangkan kamu mengetahui bukan kamu pemiliknya..?

ya, pelangi itu telah datang,
dan aku telah berjalan diatasnya,
semuanya sangat indah terbentang,
ternyata semuanya tetap sempurna,
tanpa pangeran dan segala tetek bengeknya..

dan kamu tahu..?
diatas pelangi itu..
seseorang tersenyum untukku..
bernyanyi..
dan berjanji akan selalu menemaniku mengitari setiap warnanya..
Copyright by © Annis Mahara