Princy,
Aku ingat, hari ini adalah hampir dua tahun setelah kamu pergi dari pintu itu, tanpa menoleh ke belakang lagi.. dan sejak saat itu juga, kita tidak pernah bertemu lagi.. jujur, sungguh aku sangat merindukanmu.. entah sebagai apa.. aku hanya sangat merindukanmu..
Kota ini pun masih belum tertata dengan baik sejak mata airnya mengering.. tapi beruntung, aku masih bisa menyelamatkan segala isinya walaupun tidak hatimu..
Aku sudah tidak peduli lagi dengan hujan yang turun sebagai pembawa rindu. Kamu tahu? Waktu mendewasakan aku bahwa, seberapapun aku merindukanmu, walaupun aku tau kamu pasti merasakan itu, tapi kamu tidak akan bisa berada disini.. aku terbiasa..
Ya, awalnya pun aku marah saat kamu memaksa pergi dari hidupku, aku kecewa, putus asa, rasanya sangat sakit.. kamu tahu? Mungkin adalah sakit tersakit yang pernah aku rasakan sepanjang hidupku.. separuh jiwaku hilang entah kemana, separuh cahaya hidupku mati dan kamulah yang membawanya.. aku sangat marah dalam waktu yang cukup lama, apalagi saat aku tau kamu lebih memilih wanita itu dibandingkan aku, seorang wanita yang bahkan baru kamu kenal sebentar, mungkin tidak lebih dari sepanjang perjalanan kamu di universitas impianmu itu, berbeda dengan aku yang sudah kamu kenal sejak kita masih belajar tentang cinta, masih berwujud anak kecil tanpa dosa.. aku merasa kalah..
Tapi sekali lagi aku bersyukur Tuhan memberikan kita sesuatu bernama ‘waktu’, waktu juga lah yang akhirnya mendewasakan aku, membuatku belajar bahwa inilah cinta.. cinta dapat berwujud apapun, dan jika salah satu wujudnya adalah pengorbanan maka inilah bentuk pengorbananku untukmu, bentuk cintaku untukmu; melepaskanmu dengan tulus.. inilah caraku mencintaimu..
My City Oasis,
Belum ada orang yang lain yang memiliki mata seindah milikmu, seolah semua bintang-bintang tinggal di dalamnya..
Belum ada juga orang lain yang memiliki hati sepertimu, yang memahamiku apa adanya.. yang bisa menjawab semua pertanyaanku, bahkan yang terkonyol sekalipun.. yang bisa memarahiku saat aku salah tanpa membuatku merasa kecil, yang tertawa lepas pada semua joke-joke garing yang aku buat, yang tidak pernah mengeluhkan sifat manjaku, yang tidak pernah mempemasalahkan sifat ‘terlalu ramah’ ku pada semua orang, yang bisa bersahabat dengan sifat keras kepalaku dan sabar dalam memintaku untuk belajar memasak.. yang paling penting, kamu bisa menyayangi keluargaku dengan tulus.. dan kamu bisa menerima, menghargai dan menyayangi teman-temanku dengan cara yang sama seperti yang aku lakukan.. ah, aku berani bertaruh, jika ada laki-laki lain yang bisa melakukannya lebih dari dirimu, aku pasti akan mengejarnya dimanapun dia berada.. :D
Princy,
Pernah ada seorang teman bertanya kepadaku, katanya, jika aku memiliki mesin waktu, apakah aku akan kembali ke masa lalu dan memperbaiki segala ceritaku bersamamu, atau aku akan lebih memilih untuk tetap menjadi sahabatmu selamanya?
Aku tertegun sejenak mendengar pertanyaannya, kemudian aku tertawa lepas sekali.. entah kenapa, tapi aku merasa pertanyaannya sangat menggelikan, tentu saja akan kujawab aku akan memberbaiki semuanya dan aku akan membuatmu tetap menjadi milikku selamanya. Tapi tahukah kamu? Aku tidak menjawab demikian! Aku menjawab, aku akan lebih memilih untuk menjadi sahabatmu selamanya. Sungguh, aku tidak ingin kehilanganmu dengan cara seperti ini.
Aku masih ingin mendengar tawa lepasmu, segala hal konyol menggelikan yang terlihat dimataku sangat indah.. aku masih ingin mendengar suara kerasmu mengejek tim sepak bola favoritku dan kesombonganmu saat membanggakan klub Fiorentina yang sejak dulu jadi favoritmu.. atau bersinarnya matamu saat membicarakan Idolamu Manuel Rui Costa.. aku masih ingin melihat bodohnya kamu saat kamu memintaku untuk mengajarimu bahasa inggris, kekonyolanmu yang tidak pernah bisa menyusun kalimat bahasa inggris dengan baik dan benar.. aku masih ingin mengirimkan sms ucapan selamat tidur kepadamu, atau hanya sekedar sms iseng untuk menghabiskan sisa sms gratisanku.. aku masih ingin menerima ‘telepon curhat tentang segalanya’ darimu.. menemani kamu duduk didepan komputer untuk bermain segala jenis game kesukaanmu atau hanya sekedar untuk mendownload lagu-lagu dari penyanyi favoritmu.. jika saja aku tahu segalanya akan berakhir seperti ini, tidak akan pernah aku menjawab ‘ya’.. aku pasti akan tetap membiarkan kita menjadi sahabat untuk selama-lamanya.. dan mungkin hingga saat ini aku masih bisa memiliki hatimu..
Tapi sungguh bukannya aku menyesal, apalagi saat aku melihat betapa bahagianya kamu setelah menghilangnya aku dari hidupmu.. sungguh aku ikut bahagia.. dan kamu tau? aku justru merasa, apa yang terjadi diantara kita adalah suatu anugerah yang sangat indah dariNya.. ternyata jatuh cinta pada sahabat terbaik itu adalah sangat menyenangkan, aku bahagia.. semoga suatu hari, seseorang yang lain yang akan masuk kedalam hatiku adalah juga seseorang yang bisa menjadi sahabat terbaikku.. sama sepertimu..
Princy,
Aku harap kamu bahagia dimanapun saat ini kamu berada dan dengan siapapun saat ini kamu bersama..
Semoga suatu hari kita bisa bertemu lagi dalam keadaan yang jauh lebih sederhana, sesederhana cara yang dilakukan Tuhan saat pertama kali membawamu datang kedalam hidupku: bertemu di sebuah Sekolah Menengah Pertama dan kita menjadi sahabat :)
Semoga..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar